NEGERI ZOMBI & BANGSA SANDAL JEPIT (EDISI II/13 JANUARI 2012).

Sriwidada Putu Gedhe Wijaya
SALAM KEBANGSAAN DAN SALAM BUDAYA!
Jaya – rahayu – widada – mulya.

HAL : NEGERI ZOMBI & BANGSA SANDAL JEPIT (EDISI II/13 JANUARI 2012).

Pembaca yang budiwati/budiman sungguh hati ini semakin kelu dan miris melihat eskalasi warga yang kecewa terhadap jalannya berbangsa & bernegara ditambah banyaknya senandung alam yang seharusnya disyukuri serta diwiradati bukan justru dilecehkan – dicampakkannya. Masihkan kita ingat menjelang runtuhnya Eyang HM. SOEHARTO ? Di kala Ketua MPR H. Harmoko menetapkan Pak Harto sebagai presiden pada 1998 ‘PALU DIKETUKKAN KE MEJA MATA PALUNYA MENCELAT”! JABODETABEK MENJADI KARANG ABANG, jauh sebelumnya elit birokrat negara sering menggelar wayangan dengan lakon ANOMAN OBONG – ROMO TAMBAK DLL. Kemudian pada saat terjadi konflik antar etnis dan pembantaian dimana – mana seperti kasus Sampit antar etnis Madura versus Dayak yang segera menyebar ke seluruh Kalimantan dan segera diikuti berbagai kejadian di Ambon dan Poso serta Irian jaya dan Aceh, sebenarnya telah ditandai dengan berdirinya POSKO PDIP yang nyaris di setiap jengkal penjuru kota dan desa yang disebut dengan ‘PRANGGON” saat rezim Ibu Mega berkuasa! Ternyata makna dari ‘PRANGGON” = PERANG SAK ENGGON – ENGGON”!

Minggu II/Januari 2012 : Demo besar – besaran dari unsur mahasiswa, agama, buruh dan tani bahkan perangkat desa dengan kepentingannya masing – masing! Bila ini menyatu menjadi gerakan politik menurunkan PAK BEYE/PAK BUD dengan menduduki Gedung DPR/MPR aoa yang akan terjadi ?

Sementara gita alam sebagai min aayaatilah, ayat – ayat TUHAN yang bisa jadi mengarah pada Pak Beye a.l. :

1. Istana terjadi krisis air saat merayakan Idul Fitri 1432/1944 SJ
2. Seorang pencabit rumput bisa nylonong di dekat hajat besar kenegaraan di Denpasar seiring akan digelarnya acara puncak Konferensi ASEAN PLUS.
3. 5 mobil iring – iringan presiden saling tubruk saat ingin meresmikan Pembukaan muktamar XI Jam’iyyah Al Mutabarah An Nadliyah di Malang pada 11 Januari. Penyebabnya juga sang pengendara pencabit rumput = KAUM TANI! yang dimana – mana demo atas ketidak adilan para penyelenggara Negara ?.
4. Tanaman trembesi Pak Beye di khomplek Istana, roboh beberapa hari lalu. saat Jakarta diserang angin puting beliung & hujan deras itu.
5. Pecahnya meja marmer di Istana Negara paska penandatanganan berita acara pengangkatan ALBERT HASIBUAN sebagai Wantimpres.

Dan masih begitu banyak sebagaimana yang sering tersajikan di fb ini, yang semata -mata guna mengambil hikmah di balik kejadian itu agar bisa disiasatinya dan sama sekali bukan dimaksudkan untuk mengdiskreditkannya, & dimaksudkan pula sebagai pemenuhan terhadap KAM bagi anak bangsa!

Mari kita lanjutkan bahasan edisi I kemarin : (MASIH MENGIPAS MAKAN PERISTIWA MASAJI).

2. MAS = TAMBANG EMAS mengapa justru tidak dapat mensejahterakan rakyat atau setidaknya bagi masyarakat sekitarnya ? Bagaimana di zaman modern ini Papua dengan Free Portnya masih saja ada warga masyarakat yang masih tetap menggunakan koteka ? Bahkan pada 2009 setidaknya 130 orang meninggal karena kolera?. Dan beberapa orang mati gara – gara tidak makan seperti kasus di Yahukimo ?.Pencemaran lingkungan/tailing luar biasa, penduduk hanya menjadi penonton belaka bahkan nyawa selalu saja berjatuhan. Dan ironis menjelang Natal tiba, 24 Desember 2011 justru masyarakat NTB yang melakukan demontrasi atas kebijakan sang bupati yang sepihak, harus dibantai oleh para bayangkara Negara yang seharusnya membela rakyatnya ? Perkataan dibantai tentu sangat menyakitkan dan institusi Polri akan mati – matian berdalih telah sesuai dengan protab dan SOP!

Senjata yang dibeli oleh uang rakyat justru versi polisi 2 nyawa melayang sementara versi lain 3 nyawa melayang bahkan menurut Komnas HAM setidaknya 30 orang luka tembak termasuk 10 diantaranya masih anak – anak! Kontras mencatat setidaknya 80 orang tertembak karena banyak korban yang takut dirawat di RS dll. Rasa syukur atas anugerah TUHAN justru diwujudkan dengan ‘DEHUMANUSASI”! Maka alam lagi – lagi mengingatkannya dengan terulangnya kecelakaan bus SUMBER KENCANA pada 1 Januari 2012, menabrak motor dan warung sehingga 6 orang tewas seketika dan belasan luka – luka. Tercatat oleh Polda Jatim bahwa pada 2009 = 31 (angka hoki PD dalam pemilu 2009) kecelakaan. 2010 = sama 31 kecelakaan & pada 2011 telah terjadi 13 (angka sial PD) kecelakaan dengan 67 (13) luka berat & 72 (9 = symbol angka bagi Pak Beye) orang tewas . Sementara (BUS) “SUMBER ALAM” pada 12 Sept. 2011 tabrakan di Ajibarang dengan bus pariwisata, seorang meninggal. Semuanya itu sejatinya merupakan sumber rezeki yang (ajibarang) = barang – barang tambangnya sangat bernilai namun lagi – lagi bukan bagi rakyat jelata sehingga ALAM menggunakan alegoris KM. SRI MURAH REZEKI PADA 20 Sept. 2011 tenggelam di perairan Klungkung dengan korban meninggal 13 jiwa! (Angka sial PD). Sehingga yang terjadi di Negeri tercinta ini = MURAH PATI! Berapa ribu orang telah meninggal sejak rezim Pak Beye baik disebabkan oleh faktor bencana alam & bencana kemanusiaan ?.

3. MAS sebagai panggilan halus apakah itu Mas Beye, Mas Budiyono, Mas Pradopo, Mas Gayus Lumbun, Mas Mahmud MD, Mas Marzuki Ali, Mas Urbaningrum, Mas Nazar, Mas Abraham Samad, Mas Taufik Kiemas, Nimas Srimulyani, nimas Nunun nimas Angelina Sondakh, Mas Aak, Mas Uje, Mas ustadz seleb dll. termasuk yang turun naik di Pulau Gadung, Statsiun Gambir, Kota, Senin, Manggarai, Jatinegara, Depok dan dimanapun adanya ‘SEMUANYA SEDANG DIUJI” baik KANG MAS, DIMAS, NIMAS, semuanya saja!

Pemerintah tidak boleh menutup mata akan teruskah anugerah TUHAN yang luar biasa melimpah ruah itu bukan untuk sebesar – besarnya kepentingan rakyat ?. yang mengkhianati amanat pasal 33 UUD 1945 itu ?. Realita pemiskinan rakyat justru semakin berlanjut di atas kekayaan alam negerinya sendiri yang terjarah oleh kekuasaan konspiratif antara penguasa, pengusaha, politikus & meliter/ kepolisian. Akibatnya kekayaan alam hanya dinikmati oleh segelintir orang. Nah akan berlanjutkan bahwa SUMBER EMAS = SUMBER KENCANA ITU AKAN BERUBAH “MENJADI SUMBER BENCANA” ?. Ekses lain BANGSA INI BELUMLAH MERDEKA sebagaimana ALAM menggunakan BUS MERDEKA jurusan Tasik – Jakarta pun ‘TERBAKAR” pada bulan Proklamasi lagi yakni 21 Agustus 2011.

Oleh karnanya masih akan berlanjutkah POLRI yang 7 tahun belakangan ini kinerjanya terus melorot dan trlanjur terkontaminasi dengan rekening gendut serta begitu permisif terhadap sang taipan pajak Lae “GAY – US” yang bebas – keluar masuk kapan saja dia mau di penjara Makobrimob Kelapa Dua itu ?. Akan tetap begitu mudahkah “menyalakkan senjatanya” sehingga darah – darah rakyatnya membasuh bumi sia – sia ? Di Bima saja tidak hanya insiden pada 24 Desember karena pada 2 Juli 2011 di Mapolres Lombok Barat seorang pendemo pun tewas tertembak polisi! Kemudian di Buol, seorang tahanan pengojek bernama Kamsir gara – gara menabrak seorang polantas hingga patah kakinya setelah dimasukkan tahanan justru mati di Polsek Biau. Akibatnya di Buol masyarakat berdemo dan lagi – lagu justru 8 orang tewas menyusulnya karena peluru aparat kepolisian, pada 31 Agustus 2010. Hem itukah maha karya corp Bayangkara Negara ini ?.

Menteri ESDM & Pertamina akan tetap saja membiarkan kelangkaan BBM di berbagai daerah dan tetap mencabut subsidi bagi rakyatnya sendiri per 1 April nanti yang akan diuji coba di Jabodetabek terlebih dahulu ?. Tidakkah berfikir panjang bahwa PAK HARTO TUMBANG DIDAHULUI OLEH PEMAKSAAN KENAIKAN HARGA BBM ? Dan sekalipun kemudian diturunkan toh tidak mampu menolong keadaan sehingga muncullah krisis moneter dan multi krisis lainnya itu ?.

Para Elit Politik tidakkah waktunya bertobat ? atau akan tetap saja menganggap bahwa RAPBN itu seolah milik pribadinya yang begitu mudah dipermainkannya demi memuaskan syahwat hedonis tanpa peduli penderitaan rakyat ?. Kasus TOILET & RUANG SIDANG BANGGAR TIDAK MEMBUAT HANYA RENOB SAJA 20 M! 1M2 = 200 JUTA WOW. Paagar DPR yang dirobohkan massa hendaknya ditangkap maknanya!

bAGI Para penegak hukum akankah membiarkan hukum itu dikangkangi oleh para investor – kaum kapitalis – orang berduit sehingga NURANINYA DIBIARKAN MATI ?.

Sebagaimana ALAM PUN TELAH MEMINJAM SOSOK ‘NUR BAETI” MANUSIA SEBAGAI RUMAHNYA NUR/DZAT ALLAH (Korintus 3 ayat 16 &17) eloknya bersandingkan dengan alegoris “(ANDI)NURPATI”, elit Partai Demokrat yang tak tersentuh oleh hukum itu ?. Seribu satu pernyataan dan pertanyaan akan begitu mudah meluncur bak main selancar saja.
NURANI PARA PENYELENGGARA NEGARA TELAH SIRNA SEHINGGA MEREMBET KEPADA ANAK – ANAK BANGSA YANG SEHARUSNYA NURANI NYA DIPELIHARA & DITAJAMKAN BUKAN MALAH DUBUNUHNYA JUGA!. Akibatnya anarkisme dijadikan satu – satunya cara penyelesaian masalah.QUOVADIS!
B. GUNUNG GAMALAMA MELETUS KEMBALI, 20 & 23 DESEMBER 2011

Untuk mengambil hikmah atas meletusnya Gunung satu ini sebagaimana pernah kami sajikan yang merupakan akronim dari (teladan) GAMA = GAJAH MADA & LAMA = LAKU UTAMA! Seorang loyalis sejati dan pengabdiannya kepada Kerajaan tiada tara, dia mengawali dari jabatan “Bekel” di jaman raja Jaya Negara atau Kala Gemet (1309 – 1328) kemudian atas kehebatannya melenyapkan berbagai pemberontakan seperti ex veteran perang Tartar & Dharmaputra : Rasemi & Rangkuti. Yang sebelumnya menumpas pemberontakan Juru Demung (1319); Gajah Biru (1314); Sora & Nambi (1316). Sang Bekel segera dipromosikan menjadi “Kepala Bayangkara”, saat Jaya Negara melakukan kunjungan incognito ke Bedander. Kemudian Gajah Mada dipromosikan lagi menjadi patih di Kahuripan, dua tahun kemudian menjadi patih di Doho seiring patih Arya Tilam meninggal dunia atas persetujuan patih Mangkubumi Aya Tadah (seniornya).

Jaya Negara menjadi raja pada usia 15 tahun dan meninggal pada 1328 oleh tabib Tanca saat mengoperasi bisul setelah sang raja menanggalkan benda tuahnya, justru ia dibunuh. Ia raja yang baik terbukti mampu menumpas berbagai pemberontakan dan setelah dia tak ada lagi pemberontakan itu hingga Perang Paragreg terjadi sebagai kompetisi perebutan kekuasan antar penerus dinasti Majapahit, paska rezim Hayamwuruk.

Gajah Mada sangat terkenal dengan sumpah ‘PALAPA’ : “Huwus kalah Nusantara isun hamukti Palapa, amun kalah ring Gurun, ring Seram, Tanjungpura, ring Haru, ring Pahang (Malysia), Dampo, ring Bali, Sunda, Palembang, Tumasik (Singapura), samana isun amukti palapa”, yang dideklarasikan di Balai Manguntur saat pelantikannya sebagai Maha Patih pada 1334 oleh Ratu Dyah Tribuwana Tunggadewi (sebagai pejabat eksekutif karena pada galibnya sang Bunda Rajapatni Dyah Gayatri masih sebagai powerful lady Majapahit itu.

Demi kejayaan Negerinya maka Gajah Mada memusatkan segala kemampuan dan dayanya dengan diiringi puasa “MUTIH” puluhan tahun lamanya, yang kini nyaris tidak pernah dilakukan oleh para elit penyelenggara Negara tercinta ini sekalipun telah terjadi ancaman keutuhan berbangsa & bernegara!.
Seolah mereka justru enjoy melihat keadaan yang penuh anomaly & sungsang bawana balik. banyak yang berbisik inilah sifat “ZOMBI” itu!

Apa warisan Gajah Mada sebagai suri tauladan “Laku Utama” ? simaklah ajarannya pada Bagian di bawah ini.
BERSAMBUNG//SAMPURNA

 
HAL : NEGARA ZOMBI & BANGSA SANDAL JEPIT (EDISI III/15 JANUARI 2012)

Jaya! Rahayu – Widada – Mulya.

Sahabatku yang kami sayangi dan para sesepuh – pinisepuh yang kami muliakan.

Sebagai pemenuhan KEWAJIBAN ASASI MANUSIA INDONESIA (KAM) punten dalem sewu kawula tak jemu – jemunya untuk mempostingkan SEBUAH ‘KUNCI MENGAPA MAJAPAHIT DI BAWAH PERDANA MENTERI GAJAH MADA KUAT – SEJAHTERA & JAYA” ?

Karena kepribadian – character ‘PENGABDIAN YG TULUS” lahir – batinnya sama , tidak munafik apa lagi hypokrit dengan mendaya – gunakan seluruh potensi lahir dan batin yang dimiliki seluruh anak bangsa yang senantiasa diabdikan demi kejayaan kerajaan nasional MAJAPAHIT yang telah diberinya semboyan, semangat, jiwa dan ruh menagerial di seluruh aspek ketata prajaan MAJAPAHIT!

Hebatnya lagi di bidang spiritual pun antara Hindu (Syiwa) dengan Buddha dapat lebur – menyatu dalam ‘SYIWA – BUDDHA TATWA” dengan semboyan – sesanti ‘BHINNEKA TUNGGAL IKA TAN HANA DHARMA MANGRWA”, yang juga telah dipaterikan dalam semboyan GARUDA PANCASILA & PADA “LEMHANAS”!

Sungguh seharusnya kita sebagai penerusnya merasa malu ,mengapa justru sesama penganut Islam pun kini sering menjadi sumber silang sengketa bahkan tak ayal terjadi “DEHUMANISASI” ATAS NAMA EGO KEBENARAN – DOKMATISME SEMPIT ? Oleh karnanya KUNCI di bawah ini mutlak untuk dikaji kembali, diaplikasikan dan dihayati bersama – ama bila kita tidak menginginkan hancurnya NEGARA PROKLAMASI KESATUAN REPUBLIK INDONESIA (NPKRI) YANG BERDASARKAN PANCASILA YG BERMANIFESTOKAN “BHINNEKA TUNGGAL IKA”! YANG TELAH DIBERINYA PETUNJUK PELAKSANAAN OLEH FOUNDINGS FATHERS DI DALAM “PEMBUKAAN & BATANG TUBUH UUD 1945” itu!.

Inilah KUNCI itu!

DOKTRIN PASUKAN SANDHIYUDHA “GAJAH KENCANA” GAJAHMADA :

A. KODE ETIK GAJAH KENCANA

A.1. KEHORMATAN ITU SUCI
• Maka janganlah kurang akalmu dalam menghadapi kesukaran.
• Tenangkan dirimu dalam menghadapi mara bahaya.
• Katakanlah benar yang sebenarnya.
• Katakanlah salah yang sebenarnya.
• Sabda Pandita – Ratu.
• Karena Manusia adalah sempurna.
• Kaya atau miskin itu hanyalah ukuran lahir.
• Kita menghargai orang lain dengan ukuran batiniah.
• Oleh karenanya dari itu janganlah mengejek, menghina & mencaci yang
dapat melukai hati.
• Tampakanlah kemuliaanmu.
• Janganlah mencerminkan isi hatimu yang kusut di wajahmu.
• Berkatalah, berfikirlah & bertindaklah dengan jernih.

A.2. KESATRIA TEGUH BERIMAN
• Gajah Kencana adalah patriot paripurna.
• Maka haruslah menjadi manusia sejati yang berkepribadian tinggi.
• Hidup ini harus berguna bagi : keluarga, kadang (mitra – handai taulan),
bangsa & negara – tanah air.
• Setia itu harus, jujur itu wajib, sopan santun dalam bertindak & ramah
dalam pergaulan.
• Menolong tanpa bersombong diri & sayang terhadap sesama.
• Bertanggung jawab terhadap tugas & kewajiban.
• Tersenyum manis dalam waktu duka & selalu tenang dalam waktu suka.
• Hemat dalam bicara dan mengelola harta benda.
• Berjasa tanpa meminta imbalan apapun.

A.3. GAJAH KENCANA BERSATU & BEKERJA
• Gajah Kencana satria teguh berkepribadian, disiplin, berkemampuan
menyatu. Lngkah – langkahnya takkan menyimpang dari pagar kehidupan.
• Budilah yang menjadi penilaian para kesatria.
• Taqwa senantiasa takkan dilupakan.
• Pancasila Dharma selalu menjiwainya dalam kebersahajaan, kesusilaan,
kecermatan, adalah menjadi sifat utamanya.
• Watak kesatria, disiplin & pantang mundur, pantang putus asa menjadi ciri
khasnya.
• Hidup terhormat lebih utama dari hidup khianat.

Itulah semua kode (etik) kehormatan Pasukan GAJAH KENCANA.!
Note : sebagai tambahan bahwa yang dimaksud dengan :
PANCASILA DHARMA (five morale principles) dalam ajaran Syiwa – Buddha tatwa adalah sebagai berikut :
1. Larangan membunuh.
2. Larangan mencuri.
3. Larangan berzina.
4. Larangan berdusta.
5. Larangan meminum minuman keras.
Dalam komunitas kearifan budaya Jawa dikenal dengan istilah “MALIMA”.(red).

A.4. DOKTRIN PERJUANGAN (LEADERSHIP) PM. GAJAHMADA

A.4.1. VIJNA Artinya sifat “bijaksana yang khidmat”. Sifat ini mencerminkan rasa tabah dalam keadaan genting, namun tidak lupa daratan dalam keadaan senang. Sikap ini juga mendidik kita untuk selalu rendah hati, tidak pongah dan takabur atau sombong. Kita tidak perlu putus asa ketika menderita, tetapi tidak perlu lupa diri dalam keadaan senang. Di dalam diri yang VIJNA, terdapat rasa bersahaja yang seimbang.

A.4.2. MANTRIWIRYA
Artinya sifat ini mendidik kita menjadi “Pembela” buat orang yang tertindas, menolong bagi yang teraniaya. Kita harus berani karena benar dan takut karena salah. Sikap ini mendidik kita berani karena ada sesuatu yang perlu dibela, bukan sesuatu yang perlu kita tundukkan dan kita kalahkan. Sikap ini datang dari kesadaran pikir, rasa dan raga yang menyatu serta yang berkebenaran yang sejati, bukan karena peranan diri yang kuat dan perkasa. Kekuatan hanya bisa menundukkan dan mengalahkan tapi tak pernah berhasil menciptakan “KEBENARAN & KEADILAN”.

A.4.3. WICAKSANENG NAYA
Artinya, sikap ini mendidik kita berjiwa “PATRIOTIK & DEMOKRATIS” . Terhadap kawan dan lawan kita harus bersikap “TERBUKA & JANTAN”. Sikap ini mendidik kita jangan suka menari di atas bangkai dan kuburan lawan. Musuh yang jujur itu kadang lebih baik dari pada kawan yang munafik. Di dalam diri manusia selalu ada yang baik dan buruk. Terhadap diri kita harus bersikap BIJAKSANA & TERBUKA.

A.4. 4. MATANGGVAN
Artinya sikap ini bertalian dengan (rasa) kepercayaan. Kalau kita diberi kepercayaan atau amanah, janganlah kita bersikap INGKAR & CIDERA. Sebab kepercayaan adalah tanggung jawab, yang harus kita penuhi. Kita dipercaya bukan karena kita kuat dan perkasa, akan tetapi lantaran kita mampu bertanggung jawab terhadap kepercayaan yang kita terima sebagai AMANAH dari orang lain.

A.4.5. SATYA BHAKTI APRABHU
Artinya sikap ini berhubungan dengan loyalitas kita pada atasan; pemimpin dan kenegaraan. Setya bhakti memang soal loyalitas, tetapi loyalitas mesti lahir dari rasa kesadaran dan bukan karena mitos atau dogma pribadi. Setya bhakti adalah kode etik pengabdian. Berarti itu bukan kultus pemujaan buta terhadap seseorang yang kebetulan berkuasa.

A.4.6. SARJANA PASAMO
Artinya sikap perwira atau sikap ksatria yang pari purna. Ksatria yang bersikap paripurna (Sarjana Pasamo) berhati tabah terhadap goncangan apapun. Sementara dia tetap taat pada pemimpin yang baik. Sikap ini mendidik kita supaya tetap berwajah manis dan ramah, sabar dan teguh pada pendirian. Kadang kita harus ihklas kehilangan sesuatu, dan tidak merasa miskin karena memberikan sesuatu. Juga tidak merasa sudah puas karena mencapai atau memiliki sesuatu.

A.4.7. WIGNIWAG
Artinya sikap ini bicara tentang KEWIBAWAAN. Sebenarnya KEWIBAWAAN itu terletak pada diri pemimpin yang pandai dan mahir. Dalam hal ini dituntut untuk mahir dalam ILMU HISTORIKA & LOGIKA. Untuk itu memerlukan pula beberapa ilmu diantaranya : Kosmology, Kosmogonie, Polemos, Egosentros, Lagos dan Eros. Disamping itu juga pandai berpidato dan mengerti Ilmu JIWA LINGKUNGAN. Sikap ini menunjukkan teguh dalam prinsip, berani dalam mengambil prakarsa dan tuntas jika sesuatu langkah sudah diambil.

A.4. 8. DIROTSABA
Artinya sikap ini adalah sikap INTENSIF dalam segala hal. Tekun pada sesuatu yang diyakininya akan berhasil baik. Berkesungguhan dalam berfikir dan berbuat. Juga dalam hal ini TANPA harus kehilangan RASA yang manusiawi. Apapun yang direncanakan dan dikerjakan, cara mengerjakannya itu tetap sungguh – sungguh dan bukan iseng. Biarpun dalam beberapa hal mempunyai kelemahan dan kekurangan namun seorang ksatria tidak akan terpengaruh. Dan keadaan ini tidak membikin kepribadian dan kebesaran pribadi ksatria menjadi sirna. Jadi sifat ini mendidik kepada kita untuk tetap tegar dan mempengaruhi SWASANA ataupun LINGKUNGAN tanpa terpengaruh sedikitpun.

A.4. 9. TANLALANO
Artinya, sikap ini adalah sikap manusia yang polos. Dalam duka dan suka, manusia harus tetap berwajah cerah. Manusia tidak perlu lari dari kenyataan ataupun dari dirinya sendiri, apapun yang menimpa dirinya. Sikap ini juga mendidik kita untuk tetap waspada . Akan tetapi waspada dan hati – hati tanpa dilandasi oleh rasa benci, dengki, curiga dan prasangka. Mahapatih GAJAHMADA mengatakan maksud dari pada diri yang TANLALANO adalah manusia itu harus selalu : SETITI, NGASTITI, SURTI & ATI – ATI. Namun tanpa dilandasi dengan : hati yang IRI, DENGKI, SREI, DAHWEN, PANASTEN, & PATIOPEN.

A.4.10.TANSATRISNA
Artinya, sikap ini menunjukkan pada sikap kita untuk tidak memihak, sejak kita tahu bahwa jalan yang sebenar – benarnya telah kita meiliki. Mahapatih GAJAHMADA mengatakan bahwa KEBENARAN itu ada lima (5) macam, di antaranya ialah :
a. KEBENARAN YANG SEJATI
b. KEBENARAN YANG DITERIMA OLEH SELURUH BANGSA (KEBENARAN YANG
MENYELURUH).
c. KEBENARAN YANG HANYA DAPAT DITERIMA OLEH SATU GOLONGAN SAJA.
d. KEBENARAN YANG PALSU.
e. KEBENARAN YANG SESAT.

Sikap TANSATRISNA ini mendidik kita tidak pilih kasih & pandang bulu. Tidak selalu berselera untuk pamrih, dan tidak punya pertimbangan buat kepentingan diri sendiri. Berarti juga tidak punya selera buat pamrih.

A.4. 11. DIWIGNYATCIPTA
Artinya, sikap ini mendidik kita pada SOPAN SANTUN atau suatu watak yang SANGAT BERBUDAYA. Dalam berhubungan dengan manusia sesamanya; akan tampil sikap kita yang tahu akan TATA KRAMA dan BERBUDI LUHUR. Dalam sikap ini sangat menonjol sekali nilai DEMOKRATIS, jiwa GAJAH MADA yang agung. Sikap ini mengajarkan kepada kita supaya SIAP & SEDIA serta RELA mendengar pendapat orang lain, kendatipun pendapat itu tidak kita setujui.

A.4. 12. SIH SAMASTHA BHUERA
Artinya, sikap ini bicara mengenai nilai – nilai yang PATRIOTIK. Seorang pahlawan tidak hanya cukup asal berani saja secara phisik, mental dan idiologi saja. Seorang Pahlawan harus mempunyai HATI & AHKLAK Pahlawan. BERBUDI & BERJIWA Pahlawan. Disamping itu harus dapat membentuk GENERASI MUDA Pahlawan. Selanjutnya di atas adalah sebagai ciri pahlawan dan untuk membesarkan pahlawan. Tetapi membesarkan Pahlawan tidak sama dan bukan mendewakan Pahlawan dan memuja buta Pahlawan itu.

A.4. 13. GINONG PRATITDYA
Artinya sikap ini berbicata tentang MORAL YANG TINGGI. Manusia yang baik harus selalu mengerjakan yang baik, dan harus dapat membuang jauh segala tingkah laku serta perbuatan yang buruk. Menurut keterangan Mahapatih GAJAHMADA, baik itu adalah tingkat terendah , sedangkan urutannya ialah BAIK, BIJAKSANA & BAJIKSANA. Dalam hal ini juga bicara tentang jiwa dan watak keterbukaan. Sebab Cuma orang yang berwatak terbuka maka dia berani membuang segala yang buruk dalam dirinya.

A.4. 14. SUMANTRI
Artinya, sikap ini mendidik kita supaya memperlihatkan sikap yang selalu : SADAR, SETIA, TEGUH, BULAT & UTUH!. Pribadi yang SUMANTRI, adalah memperlihatkan kepaduan antara : LOYALITAS, DEDIKASI, KREATIVITAS, DINAMIKA & INTEGRITAS diri manusia. Manusia yang SUMANTRI adalah manusia yang selalu mempunyai ketiga kesadaran yang menyatu. Kesadaran ini adalah : KESADARAN PIKIR, KESADARAN RASA & KESADARAN RAGA. Di samping itu juga mengetahui ke tiga KEHENDAK yakni : KEHENDAK YANG DISADARI, KEHENDAK YANG DIDORONG OLEH NAFSU & KEHENDAK YANG SUPRA.

A.4. 15. HANYAKEN MUSUH
Artinya, sikap ini kita dididik untuk dapat mengetahui dengan jelas, dan mengendalikan dengan jelas mengenai jenis musuh itu. Yang sebenarnya musuh ini mempunyai gambaran dua demensi , ialah :
A.4.15.1. Musuh yang fisik/wadag disebut musuh luar yang kelihatan/dapat dilihat. Musuh yang ini mudah diketahui dan dapat dikendalikan. Sehingga dengan demikian maka musuh yang di luar ini dapat kita jadikan sahabat dapat juga kita jadikan syarat kesuksesan kita. Namun di dalam penguasaan musuh ini kita harus ingat bahwa kita MENANG TAPI KALAU BISA JANGAN ADA YANG MERASA DIKALAHKAN.

A.4.15.2. Musuh yang tidak kelihatan, adalah musuh yang bersarang di dalam diri kita sendiri. Musuh inilah yang agak susah kita kendalikan dan apa lagi kita musnahkan. Rumah dari musuh yang tersamar ini adalah KEINGINAN, (KRENTEG & KAREP serta TUMINDAK). Kesemuanya ini memerlukan EMOSI, yang mana di dalam diri kita terdapat dua jenis ialah :
(a). Enam akar kejahatan emosi dan
(b). Enam akar Budi Luhur Emosi.

Disalin dari Amanat Presiden Panglima Tertinggi Angkatan Perang Republik Indonesia, Mr. Soekarno tertanggal 1 Maret 1955. Oleh Keluarga Besar Persaudaraan Blokosuto/Yayasan Lembaga Budaya Nusantara.

NATION & CHARACTER BUILDING telah ditanamkan dengan seksama sehingga masyarakat MADAGASKAR sangat bangga dan mengaku masih trah anak cucu MAJAPAHIT dan RATU PITU menunjukkan berbagai fakta dan juga lambang Garuda itu pada M. Yamin saat berkunjung ke sana! Lalu mengapa kini kita malu bila ditanya oleh penanya di luar negeri ? Where do you come from ? Where are you from ? IAM FROM PHILIPINA! hahahahahahahahahahaha bisa jadi keterpaksaan berbohong ini karena telah merasa memiliki NEGARA ZOMBI & BANGSA SANDAL JEPIT! QUOVADIS BANGSAKU

BERSAMBUNG/SAMPURNA

Terimakasih